“Krisis” keuangan yang melanda IRS

Beberapa media (digital) di Amerika Serikat beberapa hari belakangan cukup ramai memberitakan minimnya anggaran IRS saat ini sehingga berpengaruh terhadap kinerja mereka. Selain berpengaruh terhadap kinerja audit/pemeriksaan yang seharusnya dilakukan oleh IRS, pelayanan kepada Wajib Pajak juga terpengaruh dengan keterbatasan anggaran ini. Sebagai ilustrasi, untuk jasa konsultasi via telepon (hotline) call, angka konsultasi via telepon yang dapat ditangani oleh IRS adalah 7 dari 10 panggilan. Saat ini, angka itu menurun menjadi 4 dai 10 panggilan. Selain itu, wajib pajak juga mengeluhkan waktu tunggu yang rata-rata mencapai 24 menit.

Bahkan, sebagaimana diberitakan oleh New York Post, para wajib pajak di New York City terpaksa harus mengantri selama berjam-jam untuk mendapatkan formulir tax return (Surat Pemberitahuan Tahunan) mereka karena formulir tersebut telah habis. http://nypost.com/2015/04/09/irs-runs-out-of-forms-as-furious-taxpayers-wait-on-line-for-hours/

Bloomberg juga memberitakan mengenai kondisi para pegawai IRS yang digambarkan “kelebihan beban kerja” dan “menyedihkan”. http://www.bloomberg.com/news/features/2015-04-08/an-emotional-audit-irs-workers-are-miserable-and-overwhelmed

Berikut adalah beberapa tautan ke artikel-artikel dimaksud:

http://www.forbes.com/sites/beltway/2015/04/09/what-will-happen-to-voluntary-tax-compliance-if-a-budget-constrained-irs-is-not-fixed/

http://www.forbes.com/sites/ashleaebeling/2015/04/09/irs-koskinen-warns-of-dysfunction-cheating/

http://www.msnbc.com/rachel-maddow-show/congress-puts-irs-impossible-position

Tulisan yang lebih lengkap menggambarkan “suasana kebatinan” para pegawai IRS dibuat oleh Devin Leonard dan Richard Rubin dari Bloomberg. Tulisan mereka dimuat di laman microsoft network sebagaimana dapat dibuka melalui tautan berikut:

http://www.msn.com/en-us/money/personalfinance/think-dealing-with-the-irs-is-painful-just-try-working-there/ar-AAaALsa

Leave a comment