Laman http://www.aljazeera.com menurunkan tiga buah tulisan mengenai kisah hidup anak-anak di wilayah konflik di Timur Tengah (termasuk Syria) dan di tempat pengungsian.
Kisah hidup mereka barangkali tidak pernah sedikitpun terlintas di dalam pikiran sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi di masyarakat negara-negara maju.
Benang merah dari tulisan-tulisan tersebut antara lain adalah: konfik dan peperangan hanya membawa penderitaan dan korban. Dan korban yang paling menderita adalah anak-anak, karena masa kecil merekapun terampas oleh konflik dan perang. Dan itu tidak akan pernah bisa kembali…
Pemuatan tulisan oleh Al Jazeera ini patut dipuji di tengah-tengah “mainstream” media dunia (terutama di negara-negara “Barat”) yang semata-mata melihat konflik dari sisi terorisme…
Berikut adalah tautan ke tulisan-tulisan dimaksud:
“Clearing the rubble: Gaza’s child worker” oleh Matthew Vickery
“Growing up in Aleppo: We are scared of the bombs” oleh Adam Lucente dan Zouhir Shimale
http://www.aljazeera.com/indepth/features/2015/11/growing-aleppo-scared-bombs-151119130031584.html
“Growing up as a refugee: I missed my chidlhood” oleh Venetia Rainey