Kisah anak-anak di wilayah konflik Timur Tengah dan di pengungsian

Laman http://www.aljazeera.com menurunkan tiga buah tulisan mengenai kisah hidup anak-anak di wilayah konflik di Timur Tengah (termasuk Syria) dan di tempat pengungsian.

Kisah hidup mereka barangkali tidak pernah sedikitpun terlintas di dalam pikiran sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi di masyarakat negara-negara maju.

Benang merah dari tulisan-tulisan tersebut antara lain adalah: konfik dan peperangan hanya membawa penderitaan dan korban. Dan korban yang paling menderita adalah anak-anak, karena masa kecil merekapun terampas oleh konflik dan perang. Dan itu tidak akan pernah bisa kembali…

Pemuatan tulisan oleh Al Jazeera ini patut dipuji di tengah-tengah “mainstream” media dunia (terutama di negara-negara “Barat”) yang semata-mata melihat konflik dari sisi terorisme…

Berikut adalah tautan ke tulisan-tulisan dimaksud:

“Clearing the rubble: Gaza’s child worker” oleh Matthew Vickery

http://www.aljazeera.com/indepth/features/2015/11/clearing-rubble-gaza-child-workers-151117112111698.html

“Growing up in Aleppo: We are scared of the bombs” oleh Adam Lucente dan Zouhir Shimale

http://www.aljazeera.com/indepth/features/2015/11/growing-aleppo-scared-bombs-151119130031584.html

“Growing up as a refugee: I missed my chidlhood” oleh Venetia Rainey

http://www.aljazeera.com/indepth/features/2015/11/growing-refugee-childhood-syria-lebanon-151119152052205.html

 

Tulisan menarik dari The Guardian

Laman the Guardian, hari Selasa tanggal 17 November 2015 memuat analisis Paul Mason, editor ekonomi Channel 4 News.

Tulisan tersebut diberi judul: What would the world look like if we defeated ISIS?

Berikut adalah tautan ke tulisan tersebut:

http://www.theguardian.com/commentisfree/2015/nov/16/isis-military-france-paris-attacks-nato-article-5

Selain itu, laman yang sama juga memuat beberapa tulisan menarik lainnya antara lain:

tulisan dari Seumas Milne: Now the truth emerges: how the US fuelled the rise of ISIS in Syria and Iraq

http://www.theguardian.com/commentisfree/2015/jun/03/us-isis-syria-iraq

Scott Atran: Mindless terrorists? The truth about ISIS is much worse

http://www.theguardian.com/commentisfree/2015/nov/15/terrorists-isis

 

Opinions in Al Jazeera’s website in the aftermath of Paris attack

Al Jazeera.com, Saturday 14 November 2015

Je suis Muslim, by Hamid Dabashi

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2015/11/je-suis-muslim-151114163033918.html

Paris and the new normal, by Martin Reardon

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2015/11/paris-normal-151114145240473.html

Don’t let ISIL divide France, by Alain Gresh

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2015/11/don-isil-divide-france-attacks-151115060053631.html

Kunjungan PM Australia Malcolm Turnbull ke Indonesia

Selama kurang dari 24 jam, PM Australia Malcolm Turnbull pada hari Kamis tanggal 12 November 2015 melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam rangkaian kunjungan ke beberapa negara mitra Australia lainnya.

Kunjungan ini dinilai oleh banyak media (baik di Indonesia maupun di Australia) sebagai kunjungan dengan misi untuk mengembalikan hubungan kedua negara yang agak “mendingin” selama satu tahun terakhir.

Berikut ini saya sajikan tautan ke laman resmi PM. Malcolm Turnbull yang memuat pernyataan resmi atas kunjungannya ke Indonesia

http://www.malcolmturnbull.com.au/media/visit-to-indonesia