Leap Year

Tahun 2016 adalah salah satu tahun yang disebut sebagai Leap Year atau intercalary year atau bissextile year. Tahun ini merupakan tahun yang terdiri dari 366 hari (tahun yang umum terdiri dari 365 hari) ditandai dengan bulan Februari yang terdiri dari 29 hari.

“Penambahan” hari ini bertujuan untuk mensinkronkan tahun kalendar dengan tahun astronomi.

Berikut adalah beberapa tautan yang menjelaskan mengenai fenomena Leap Year ini:

http://news.nationalgeographic.com/2016/02/160226-leap-year-science-time-world-cultures-february/

https://en.wikipedia.org/wiki/Leap_year

http://www.timeanddate.com/date/leap-day.html

http://www.forbes.com/sites/startswithabang/2016/02/26/the-physics-of-leap-day/#6a2829333174

 

 

Kasus pajak terbaru yang melibatkan Google

Beberapa media lokal maupun internasional dalam waktu 1-2 hari terakhir menurunkan berita mengenai Pemerintah Perancis yang menagih hutang pajak ke Google dengan nilai yang fantastis yaitu sebesar 1.6 milyar Euro atau USD 1.7 milyar!

Berita ini sangat menarik mengingat sudah sejak cukup lama banyak perusahaan besar (multinasional) disinyalir melakukan praktek-praktes penghindaran pajak.

Berikut beberapa tautan ke berita-berita dimaksud:

http://www.bbc.com/news/business-35655743

http://www.wsj.com/articles/googles-tax-setup-faces-french-challenge-1412790355

http://blogs.wsj.com/digits/2014/10/08/how-googles-french-tax-structure-works/

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/25/210500226/Pemerintah.Perancis.Minta.Google.Bayar.Pajak.23.6.Rp.Triliun

 

Fenomena telepon genggam dan kerahasiaan pemiliknya: tulisan Gaby Hinsliff (the Guardian)

Laman the Guardian hari Jumat 19 Februari 2016 menurunkan tulisan Gaby Hinsliff yang mengangkat topik mengenai kontroversi kerahasiaan data-data pribadi seorang pemilik “smart phone”. Tulisan ini termasuk salah satu tulisan yang menanggapi perkembangan terakhir dari berita mengenai FBI yang meminta Apple untuk membuat sebuah program khusus yang dapat “membongkar” password iphone dalam kaitannya dengan penyelidikan FBI terhadap tersangka teroris di Amerika beberapa bulan yang lalu. Apple menolak permintaan FBI dengan alasan bahwa program seperti itu dapat menjadi “pintu masuk” bagi pelanggaran hak-hak pribadi seseorang terutama yang terkait dengan data-data pribadi yang tersimpan di sebuah “smart phone”. Perdebatan ini sangat menarik dan masing-masing pihak (pendukung maupun penentang kerahasiaan pribadi) memiliki argumen yang kuat.

Walaupun tulisan Gaby tidak secara khusus menyoroti perkembangan kasus FBI vs Apple sebagaimana disebutkan di atas, namun setidaknya tulisan tersebut mendorong kita untuk melakukan refleksi diri bahwa saat ini sudah sedemikian besar “ketergantungan” kita kepada sebuah benda kecil yang disebut “smart phone”.

Berikut adalah tautan ke tulisan dari Gaby Hinsliff:

http://www.theguardian.com/commentisfree/2016/feb/18/apple-fbi-standoff-iphone-san-bernardino

 

Dua kasus besar penggelapan pajak : IKEA dan Neymar

Dalam kurun 2 minggu terakhir, beberapa media Internasional mengangkat pemberitaan mengenai 2 (dua) kasus besar mengenai penggelapan pajak (tax evasion). Kedua kasus tersebut menarik perhatian karena melibatkan figur yang sangat terkenal.

Figur pertama adalah sebuah perusahaan multinasional raksasa yang beroperasi di banyak negara. Perusahaan asal Swedia ini bergerak di bidang retail furnitur dan juga telah memiliki outlet di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah IKEA (nama ini merupakan gabungan inisial dari nama pendirinya Ingvar Kamprad dan nama tempat sang pendiri dibesarkan yaitu: Elmtaryd yang merupakan lokasi sebuah lokasi peternakan dan Agunnaryd yang merupakan sebuah kota di Smaland, Swedia Selatan).

Menurut informasi dari wikipedia, IKEA memiliki 373 toko yang berada di 47 negara. Sudah cukup lama nama IKEA termasuk di dalam jajaran perusahaan-perusahaan multinasional yang diduga melakukan praktek penggelapan pajak. Dalam kasus penggelapan terakhir, perusahaan ini menerima tudingan dari sebuah partai di Parlemen Masyarakat Eropa.

Berikut tautan ke berita dimaksud:

http://www.hngn.com/articles/179337/20160215/ikea-tax-evasion-company-under-fire-allegedly-paying-1-billion.htm

Berikut beberapa tautan terkait IKEA:

http://www.smh.com.au/business/retail/why-ikea-australias-1-billion-in-profits-are-mostly-taxfree-20141105-11hlut.html

https://en.wikipedia.org/wiki/IKEA

http://www.ft.com/cms/s/0/2437643c-2985-11e0-bb9b-00144feab49a.html#axzz40NhJVpij

Figur kedua adalah seorang atlit sepakbola terkenal asal Brasil yang juga bermain untuk klub Spanyol, Barcelona: Neymar.

Laman Al Jazeera memberitakan bahwa pemerintah Brasil telah membekukan sebagian asset Neymar dan keluarganya dengan tuduhan telah melakukan penggelapan pajak. Kasus penggelapan pajak Neymar turut “meramaikan” beberapa kasus penggelapan pajak yang melibatkan beberapa pemain sepakbola top dunia seperti Lionel Messi.

Berikut adalah tautan ke berita dari laman Al Jazeera:

http://www.aljazeera.com/news/2016/02/brazil-freezes-50m-worth-neymar-assets-160216065025214.html