ISAQ 1st Annual Colloquium

Pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016, Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia ranting QUT (atau lebih dikenal dengan nama ISAQ/Indonesian Student Association of QUT) menyelenggarakan acara colloquium yang mewadahi mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan riset di Australia untuk mensosialisasikan riset masing-masing utamanya topik riset yang terkait dengan Indonesia. Acara yang bertajuk: “We research, we write, we publish: what does it mean for Indonesia?” ini diselenggarakan di kampus QUT Gardens Point dan diisi dengan presentasi riset dari sekitar 24 mahasiswa Indonesia baik dari jenjang Master maupun Doktoral.

Acara ini dibuka oleh perwakilan dari QUT yaitu Professor Ian MacKinnon, Executive Director of QUT Institute for Future Environment dan berlangsung sejak sekitar pukul 9 pagi hingga 18.00 waktu Brisbane.

Dalam acara ini, para pemapar mempresentasikan risetnya masing-masing yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) topik besar yaitu: Infrastructure and Development; Economy, Business and Politics; Women, Youth and Well-being; dan Law, Order, and Justice.

Berikut beberapa dokumen dan foto-foto dari kegiatan dimaksud (courtesy panitia ISAQ 1st colloquium)

ISAQ 1st Colloquium Teaser Poster-WITH LOGO

Flayer blue

IMG-20160514-WA0000

IMG-20160514-WA0003

Jpeg

Jpeg

Professor Ian MacKinnon memberikan pengantar sekaligus membuka acara

IMG-20160514-WA0009

IMG-20160514-WA0011

IMG-20160514-WA0017

salah satu pemapar, mas Ari, memberikan presentasi secara jarak jauh (video conference) dari Indonesia melalui media Skype

 

 

IMG-20160514-WA0019

WhatsApp-Image-20160514

Dr. Connie Susilawati, Senior Lecturer dari QUT Science and Engineering Faculty memberikan “kuliah penutup” kepada para peserta colloquium

Jadwal Acara

FINAL booklet colloquium

Berikut adalah tautan ke liputan acara colloquium yang dimuat di beberapa media online nasional:

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2016-05-16/kolokium-di-australia-kerjasama-antar-peneliti-semakin-dibutuhkan-di-indonesia/1580712

http://news.metrotvnews.com/abc/read/2016/05/16/1580712/kolokium-di-australia-kerjasama-antar-peneliti-semakin-dibutuhkan-di-indonesia

http://m.tribunnews.com/australia-plus/2016/05/16/kolokium-di-australia-kerjasama-antar-peneliti-semakin-dibutuhkan-di-indonesia

http://m.news.viva.co.id/abc/read/1580712-kolokium-di-australia-kerjasama-antar-peneliti-semakin-dibutuhkan-di-indonesia

 

 

Sebuah kota kecil di negara bagian Queensland diiklankan untuk dijual

Laman http://www.msn.com menulis sebuah berita menarik tentang sebuah kota kecil yang terletak di negara bagian Queensland yang diiklankan untuk dijual. Kota yang bernama Monogorilby tersebut dipasarkan dengan harga  $750,000 atau setara dengan sebuah apartemen di kota Sydney.

Kota Monogorilby yang terletak sekitar empat jam mengemudi dari Noosa di Sunshine Coast (utara kota Brisbane) ini memiliki 16 buah rumah, sebuah instalasi penjernihan air, sebuah dam/bendungan dan sebuah aula sekolah.

Berita lengkap dapat dilihat di laman http://www.msn berikut:

http://www.msn.com/en-au/news/australia/this-entire-queensland-town-is-for-sale-for-the-price-of-a-sydney-apartment/ar-BBsZVhj?li=AAgfLCP&OCID=ansmsnnews11

 

Peta dari otak hasil penelitian ilmuwan UC Berkeley

Ilmuwan dari the University of California Berkeley mempublikasikan temuan baru mereka berupa sebuah “peta”/atlas semantik dari otak manusia. Peta ini memberikan gambaran bagian-bagian otak yang bereaksi secara spesifik terhadap kelompok kata-kata tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan kompleksitas pengorganisasian dan pemrosesan bahasa yang dilakukan oleh otak manusia. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa setidaknya 1/3 bagian otak terlibat dari pemrosesan bahasa, termasuk bukti bahwa sebuah bagian kecil dari otak memberikan reaksi terhadap kata-kata seperti isteri, ibu, kakak laki-laki, keluarga, dan kehamilan.

Dalam penelitian mereka, para ilmuwan mengelompokkan kata-kata ke dalam beberapa induk kata seperti visual, tactile, numeric, locational, abstract, temporal, professional, violent, communal, emotional dan social. Kata-kata tersebut dibacakan dan diperdengarkan kepada peserta eksperimen. Para peneliti kemudian mempelajari reaksi bagian-bagian otak para peserta eksperimen atas kata-kata yang diperdengarkan.

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain dalam memberikan bantuan/terapi kepada mereka yang mengalami kesulitan/kehilangan kemampuan menggunakan bahasa (berbicara) seperti para pasien yang terkena serangan stroke dan penyakit saraf (motor neuron disease) sejenis ALS.

Berikut beberapa tautan ke artikel terkait:

http://www.smh.com.au/technology/sci-tech/uc-berkeley-neuroscientists-have-published-a-word-atlas-for-the-brain-20160428-goh1q5.html

http://news.berkeley.edu/2016/04/27/brain-thesaurus/

http://www.extremetech.com/extreme/227498-uc-berkeley-team-built-a-semantic-atlas-of-the-human-brain

https://news.google.com.au/news/more?ncl=ddod9G-s-L5_PvM33QesZ7QoVT-wM&authuser=0&ned=au&topic=snc